ID :
22130
Wed, 10/01/2008 - 17:14
Auther :
Shortlink :
http://m.oananews.org//node/22130
The shortlink copeid
PEMENANG NOBEL STIGLITZ RAMALKAN OBAMA MENANG, AS DILANDA RESESI
Roma, 1/10 (ANTARA/AFP) - Joseph Stiglitz, yang meraih Hadiah Nobel Ekonomi pada 2001, menyatakan, Selasa, AS akan menghadapi resesi panjang dan meramalkan capres Demokrat, Barack Obama, akan menang dalam pemilihan presiden Nopember mendatang.
"Presiden AS mendatang adalah Barack Obama," kata Stiglitz kepada harian Italia, La Stampa, dalam sebuah wawancara.
"Dalam situasi seperti ini, tak ada jalan bagi rakyat Amerika kembali kepada partai presiden yang akan lengser dari Gedung Putih."
Ditambahkannya : "Di pasar, kita akan melihat indeks Dow Jones merosot lebih tajam daripada yang kita bayangkan saat ini. Kita akan mengalami berbagai kegagalan dramatis pada lembaga-lembaga keuangan. Ekonomi Amerika menuju resesi panjang."
Dalam situasi ekonomi seperti ini, "Saya kira ada sedikit keraguan dengan hasil pemilihan presiden mendatang," kata Stiglitz, mantan wakil presiden Bank Dunia dan penasehat mantan Presiden AS, Bill Clinton.
"Kita berada di tengah kriris terburuk dari abad lalu, dan sampai kita telah menyentuh dasarnya, kita tak akan dapat naik lagi ke atas," katanya.
"Presiden AS mendatang adalah Barack Obama," kata Stiglitz kepada harian Italia, La Stampa, dalam sebuah wawancara.
"Dalam situasi seperti ini, tak ada jalan bagi rakyat Amerika kembali kepada partai presiden yang akan lengser dari Gedung Putih."
Ditambahkannya : "Di pasar, kita akan melihat indeks Dow Jones merosot lebih tajam daripada yang kita bayangkan saat ini. Kita akan mengalami berbagai kegagalan dramatis pada lembaga-lembaga keuangan. Ekonomi Amerika menuju resesi panjang."
Dalam situasi ekonomi seperti ini, "Saya kira ada sedikit keraguan dengan hasil pemilihan presiden mendatang," kata Stiglitz, mantan wakil presiden Bank Dunia dan penasehat mantan Presiden AS, Bill Clinton.
"Kita berada di tengah kriris terburuk dari abad lalu, dan sampai kita telah menyentuh dasarnya, kita tak akan dapat naik lagi ke atas," katanya.